Pada 2025, pendekatan regulasi SEC terhadap cryptocurrency mengalami perubahan besar, berpindah dari pengawasan berbasis penegakan hukum ketat menjadi kerangka yang lebih ramah inovasi. Di bawah kepemimpinan baru, otoritas ini memfokuskan prioritas pada pedoman regulasi aset digital yang lebih jelas, sejalan dengan perubahan filosofi untuk mendorong pertumbuhan sektor kripto.
Perubahan kebijakan ini tercermin dalam agenda regulasi terbaru SEC yang dirilis pada 4 September, dengan fokus pada penyusunan aturan deregulasi guna mempermudah pembentukan modal dan akses investor ke pasar kripto. Divisi Perumusan Aturan SEC kini tengah menelaah rekomendasi atas usulan aturan terkait penawaran aset kripto, termasuk kemungkinan pengecualian dan safe harbor.
Dampak pergeseran regulasi ini tampak pada strategi penegakan hukum SEC:
| Periode | Pendekatan Regulasi | Fokus Utama |
|---|---|---|
| Sebelum 2025 | Penegakan Hukum Ketat | Pelanggaran sekuritas, perlindungan investor |
| 2025 | Ramah Inovasi | Kerangka kerja jelas, pembentukan modal |
Pergeseran sikap ini beriringan dengan pembentukan Crypto Task Force khusus yang meninjau kembali pendekatan SEC terhadap aset digital. Di samping itu, kelompok kerja lintas departemen yang dibentuk melalui perintah eksekutif ditugasi menyusun rekomendasi untuk proposal regulasi dan legislasi dalam waktu enam bulan. Meski lebih akomodatif, SEC tetap mengawasi potensi penipuan dan manipulasi pasar, menjaga mandat inti integritas pasar sembari mendorong inovasi di ranah aset digital.
Sebuah studi terkini mengungkap tren mencemaskan di industri cryptocurrency: sebanyak 85% proyek kripto belum memiliki laporan audit transparan. Kekurangan ini menimbulkan keraguan atas keandalan dan keamanan proyek, serta meningkatkan risiko penipuan bagi investor.
Absennya audit yang memadai menciptakan peluang bagi celah keamanan dan pelanggaran keuangan untuk terjadi tanpa terdeteksi. Proyek yang enggan mempublikasikan hasil audit atau beroperasi tanpa verifikasi langsung menjadi sinyal bahaya bagi calon investor.
Data memperlihatkan perbedaan mencolok antara proyek yang telah diaudit dan yang belum:
| Aspek | Proyek Diaudit (15%) | Proyek Tidak Diaudit (85%) |
|---|---|---|
| Tingkat Transparansi | Tinggi | Sangat Rendah/Tidak Ada |
| Verifikasi Keamanan | Diverifikasi Independen | Klaim Tidak Terverifikasi |
| Risiko Penipuan | Jauh Lebih Rendah | Jauh Lebih Tinggi |
| Kepercayaan Investor | Meningkat | Terkorbankan |
Gate secara aktif mendorong proyek seperti Defi App (HOME) untuk menjalankan audit transparan. HOME, yang kini berada di peringkat 504 dengan kapitalisasi pasar US$57.745.600, mewakili tipe proyek yang memperoleh manfaat dari proses verifikasi yang jelas demi membangun kepercayaan investor.
Imutabilitas blockchain menjadi fondasi pengurangan penipuan, dengan bisnis melaporkan rata-rata penurunan fraud hingga 85% setelah adopsi. Namun, perlindungan ini tak cukup tanpa audit yang memadai untuk memastikan integritas proyek, sehingga audit tetap menjadi syarat utama dalam due diligence kripto bagi investor yang bertanggung jawab.
Memasuki 2025, transfer data lintas negara menjadi tantangan kepatuhan utama bagi organisasi global. Lanskap regulasi kian rumit, dengan dua kerangka utama yang mengaturnya.
| Kerangka | Fokus Utama | Tantangan Kunci |
|---|---|---|
| Aturan DOJ | Keamanan nasional (paparan data ke pemerintah lawan) | Butuh visibilitas & kontrol infrastruktur |
| GDPR | Perlu keputusan kecukupan, SCC, atau BCR |
Organisasi kini menghadapi risiko besar dalam transfer data sensitif lintas yurisdiksi. Aturan final Department of Justice melarang transaksi yang memberi akses data pribadi sensitif kepada negara tertentu, sementara kerangka seperti EU-U.S. Data Privacy Framework masih diuji secara hukum di pengadilan Eropa.
Beban kepatuhan kini menuntut lebih dari formalitas hukum. Perusahaan wajib menunjukkan pemahaman menyeluruh atas data yang dikumpulkan, lokasi penyimpanan, aliran antar yurisdiksi, serta siapa yang mengaksesnya. Persyaratan visibilitas ini menandai perubahan dari kepatuhan privasi tradisional ke tata kelola infrastruktur data.
Tantangan ini tercermin dalam pengendalian keamanan wajib DOJ serta pembentukan task force lintas divisi organisasi. Tanpa perlindungan memadai, perusahaan terancam sanksi regulasi dan kehilangan daya saing di pasar yang menjadikan proteksi data sebagai nilai diferensiasi.
Homecoin menyediakan layanan lengkap untuk penjualan rumah, sehingga dapat menghilangkan kebutuhan agen properti tradisional. Dengan rekam jejak kuat dan ulasan positif, Homecoin menjadi alternatif layak bagi banyak pemilik rumah.
Home Coin adalah cryptocurrency berbasis blockchain Ethereum yang dirancang untuk mempermudah transaksi dan kesepakatan properti secara digital.
Tidak, Home Coin bukan meme coin. Ini adalah cryptocurrency resmi dengan aplikasi DeFi yang berfungsi, didukung pengembangan aktif dan komunitas yang solid.
Buka dompet kripto, isi dana, cari HOME di bursa, lakukan pemesanan beli, lalu konfirmasi transaksi.
Bagikan
Konten