Harga Bitcoin belakangan ini bergerak stabil. Berdasarkan analisis Glassnode, tanpa katalis baru yang mampu membangkitkan momentum pasar, tren naik BTC berisiko melemah dengan potensi penurunan menuju level $100.000.
Laporan Glassnode terkini menegaskan, kecuali Bitcoin mampu menembus kembali level $117.100, kontraksi pasar diperkirakan akan berlanjut. Saat laporan ini dibuat, BTC berada di kisaran $110.850—sekitar 5% di bawah titik resistensi utama. Laporan tersebut menyoroti lonjakan aksi profit taking dari pemegang jangka panjang, yang mengindikasikan lemahnya permintaan. Secara historis, pola seperti ini kerap berujung pada koreksi jangka menengah maupun panjang.
Shubh Varma, CEO Hyblock Capital, menyampaikan bahwa Oktober berpotensi menghadirkan volatilitas besar, dengan BTC kemungkinan bergerak di kisaran $116.000 hingga $120.000. Menurutnya, setelah penurunan tajam baru-baru ini, konsolidasi harga sangat mungkin terjadi. Meski demikian, likuiditas dan volume perdagangan pasar spot tetap solid, mendukung peluang rebound jangka menengah. ETF Bitcoin spot di AS mencatat arus masuk selama sembilan hari berturut-turut, total hampir $6 miliar—menandakan partisipasi institusional yang terus berlanjut.
Pasar secara luas memperkirakan Federal Reserve AS (Fed) akan memangkas suku bunga lagi pada 29 Oktober. Menurut CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan mencapai 95,7%. Jika Fed benar-benar memangkas suku bunga, imbal hasil obligasi dan deposito tradisional yang lebih rendah berpeluang mendorong akumulasi BTC, sehingga dapat memicu pembelian BTC baru.
Matt Mena, crypto research strategist 21Shares, menilai bahwa setelah gejolak pasar mereda, didukung kebijakan moneter yang semakin akomodatif dan meningkatnya permintaan struktural, prospek aset digital akan semakin kuat menjelang akhir tahun. BTC berpotensi menembus level $150.000.
Mulailah trading BTC di pasar spot sekarang: https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Tanpa katalis positif baru, Bitcoin berpeluang kembali turun ke level support $100.000 dalam waktu dekat. Namun, faktor makroekonomi dan struktural menunjukkan potensi terjadinya penguatan signifikan hingga akhir tahun atau awal 2025. Bagi investor jangka panjang, fase konsolidasi ini dapat menjadi peluang strategis untuk masuk ke pasar.