Prediksi Harga Bitcoin: BTC Turun 15% terhadap Emas dan S&P 500, Apakah Sekarang Sudah Undervalued?

Pendahuluan

Baru-baru ini, perusahaan analitik blockchain Santiment menyoroti bahwa Bitcoin (BTC) kemungkinan berada dalam posisi undervalued, dengan mencatat pemisahan signifikan dalam korelasinya selama empat tahun dengan emas dan S&P 500. Meski secara historis aset-aset ini menunjukkan tren pasar yang serupa, beberapa bulan terakhir memperlihatkan perubahan relasi tersebut.

Bitcoin Tertinggal dari Aset Tradisional

Data dari Santiment menunjukkan bahwa sejak 11 Agustus, harga Bitcoin turun sekitar 15%. Dalam periode yang sama:

• Emas meningkat sekitar 21%
• S&P 500 naik sekitar 7%

(Sumber: santimentfeed)

Emas menjadi aset dengan performa tertinggi, sementara indeks ekuitas Amerika Serikat terus menunjukkan kenaikan stabil. Sebaliknya, Bitcoin bergerak ke arah yang berlawanan. Ini menandakan penurunan tajam korelasi BTC dengan aset tradisional tersebut—bahkan berpotensi berubah negatif.

Bitcoin Berpotensi Undervalued

Santiment menyampaikan bahwa selama empat tahun terakhir, Bitcoin menjaga korelasi erat dengan emas dan S&P 500. Pemisahan yang terjadi saat ini sangat jarang. Perusahaan tersebut menyatakan: “Berdasarkan korelasi historis, BTC kini dapat dianggap sebagai aset undervalued.” Jika pasar kembali pada korelasi jangka panjang, Bitcoin berpeluang reli dan menyusul kenaikan aset tradisional.

Harga BTC Terkunci di Rentang Kritis

Analisis on-chain Glassnode menempatkan Bitcoin di antara dua rentang harga rata-rata akumulasi utama. Model ini menandai zona support dan resistance potensial dengan memetakan profitabilitas para pemegang.

Tingkat harga utama antara lain:

• Zona resistance atas: sekitar $108.500, di mana sekitar 85% pasokan masih dalam keuntungan belum direalisasikan.
• Zona support bawah: sekitar $100.600, level yang berulang kali menjadi titik awal rebound.

Glassnode melaporkan: “Secara historis, zona-zona ini berfungsi sebagai support dan resistance. Begitu salah satu ambang dilewati, arah pasar menjadi lebih jelas.”

Analisis Teknikal dan Prospek Masa Depan

Saat ini BTC diperdagangkan di kisaran $100.000 hingga $110.000. Jika berhasil menembus resistance $108.500, pemulihan teknikal dan kelanjutan tren naik dapat terjadi. Sebaliknya, jika turun di bawah $100.600, koreksi lebih dalam dapat terjadi.

Dari perspektif makro, dengan Federal Reserve melakukan pengetatan likuiditas dan aset tradisional mencapai rekor tertinggi, pelemahan jangka pendek Bitcoin kemungkinan bersifat sementara. Jika sentimen pasar kembali ke aset berisiko, potensi BTC untuk reli susulan tetap besar.

Mulai trading spot BTC sekarang: https://www.gate.com/trade/BTC_USDT

Kesimpulan

Wawasan dari Santiment dan Glassnode memperlihatkan performa Bitcoin saat ini belum sepenuhnya mencerminkan fundamentalnya. Korelasi historis menunjukkan BTC berpotensi untuk merebut kembali posisi dalam beberapa bulan ke depan. Ketika emas dan saham mencatat rekor tertinggi, pergerakan harga yang mendatar dan penurunan Bitcoin dapat dimanfaatkan investor jangka panjang sebagai peluang masuk yang menarik.

Jika harga menembus $108.500, pemulihan teknikal dapat terjadi; jika turun di bawah $100.600, risiko koreksi jangka pendek meningkat. Untuk saat ini, Bitcoin masih berada di fase akumulasi. Status undervalued ini dapat memberikan sinyal awal bagi pergerakan pasar berikutnya.