Menurut laporan media asing, indeks saham utama AS mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020, setelah Trump mengumumkan rencana tarif yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global. "Alasan pasar saham hari ini turun adalah karena pembeli memang kurang," kata kepala strategi pasar BMO Private Wealth, Carol Schleif, orang-orang telah menunggu perkembangan awal negosiasi (perdagangan) dan balasan, tidak tahu bagaimana menilai seberapa banyak yang turun dianggap "cukup". Indeks Dow Jones saat ini turun 14,9% dari penutupan rekor, indeks S&P 500 turun 17,4% dari penutupan rekor. Indeks Nasdaq telah turun 22,7% dari rekor penutupan yang dicapai pada 16 Desember tahun lalu, dan telah dikonfirmasi memasuki Bear Market. Pasar saham AS hari ini menguangkan lebih dari 3 triliun dolar AS dalam kapitalisasi pasar. Pada hari Jumat, Ketua Federal Reserve Jerome Powell juga tidak memberikan jawaban jangka pendek tentang bagaimana tarif akan mempengaruhi kebijakan moneter, ia mengatakan: "Kami menghadapi prospek yang sangat tidak pasti, risiko pengangguran dan inflasi keduanya meningkat." Selain itu, pasar saham di Amerika lainnya juga tertekan, indeks saham Toronto di Kanada dikonfirmasi memasuki fase koreksi, turun lebih dari 10% dari puncak historis yang dicapai pada 30 Januari. Indeks saham utama Argentina turun 7,4% pada penutupan awal. Indeks saham utama Meksiko dan Brasil masing-masing turun lebih dari 5% dan 3%. #荣誉积分抽奖，赢MacBook Air和精美周边 #关税政策后市场分析