"Malam Sebelum Pidato Penutup Powell: Kerangka The Federal Reserve (FED) Berubah, Pasar Global Dalam Gelombang Tersembunyi"

Pada pukul 22:00 waktu Beijing malam ini, Powell akan memberikan pidato, ini adalah kesempatan terakhirnya berbicara sebagai ketua The Federal Reserve (FED) di Jackson Hole - pasar seolah-olah telah menerima informasi lebih awal, dolar menguat, emas turun, S&P 500 jatuh lima hari berturut-turut mencatatkan penurunan terpanjang tahun ini.
"Kantor Berita Federal Reserve yang Baru" tiba-tiba mengeluarkan pernyataan, Powell bersiap untuk membatalkan kerangka kerja tahun 2020. Ini terdengar agak kaku, tetapi ini adalah masalah yang sangat serius.
Lima tahun yang lalu, The Federal Reserve (FED) melakukan "inovasi besar": mengizinkan tingkat inflasi sedikit lebih tinggi dari target 2% untuk periode tertentu, sebagai kompensasi untuk periode di mana inflasi berada di bawah target. Dalam hal pekerjaan, mereka hanya khawatir tentang "tingkat pengangguran yang terlalu tinggi", dan tidak khawatir tentang "pekerjaan yang terlalu baik". Pemikiran pada saat itu adalah membiarkan ekonomi dan pekerjaan berjalan lebih lama. Logika ini terdengar sangat masuk akal dalam konteks pandemi yang baru saja meletus, ketika ada kekhawatiran bahwa ekonomi akan terjebak dalam penurunan jangka panjang. Namun, kemudian kenyataan memberikan tamparan keras kepada The Federal Reserve (FED): inflasi melonjak pada tahun 2021, jauh melebihi yang mereka bayangkan. Kini, The Federal Reserve (FED) bersiap untuk mengumumkan kembali ke kerangka kerja yang lebih tradisional - memprioritaskan inflasi, dan tidak lagi "mengayomi" pekerjaan tanpa syarat.
Dari perspektif jangka menengah, ini berarti The Federal Reserve (FED) akan lebih "hawkish", yaitu lebih sensitif terhadap inflasi dan relatif toleran terhadap pekerjaan—ruang dan ritme penurunan suku bunga di masa depan akan lebih lambat dari yang diperkirakan pasar. Bahkan jika ada pemotongan suku bunga di masa depan, itu akan menjadi pemotongan yang "pasif" dan "sangat hati-hati", bukan seperti pelonggaran beruntun pada tahun 2019—ini adalah pemandangan yang paling tidak ingin dilihat oleh Trump.
Saat ini, orang-orang tidak memiliki harapan yang konsisten terhadap pertemuan ini, ini adalah tempat yang paling berbahaya, menunjukkan bahwa apapun yang dikatakan Powell, bisa memicu reaksi berlebihan dari pasar.
Hari ini kami merilis "Strategi Pasar Global: Peringatan Badai (Bab Perubahan)", ini bukan laporan biasa, setiap analisis adalah intelijen. Setiap kesimpulan adalah senjata.
Sorotan laporan:
1. Pembukaan adalah tentang prediksi besar untuk China, adegan berikutnya akan segera dimulai:
- Penjelasan Eksklusif: Apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar saham China? Uang mengalir "dengan cepat", tetapi mengapa tidak menjadi "trending topic"? Apakah saham Hong Kong masih bisa dibeli? Pertanyaan yang Anda khawatirkan, semua ada jawabannya di sini.
- Goldman Sachs menganalisis 20.000 artikel dari media resmi China dan mencapai sebuah kesimpulan, serta optimis terhadap 20 saham China, kami melakukan interpretasi terhadap hal ini.
2, Saham teknologi AS mengalami guncangan besar, apakah ini tanda-tanda keruntuhan atau kesempatan "naik kereta" yang terakhir? Akankah dolar menghadapi keruntuhan bersejarah? Setelah membaca laporan ini, Anda tidak akan melihat pasar dengan cara yang sama lagi.
3. Renminbi menunjukkan performa yang kuat, tetapi tiba-tiba banyak orang mulai bearish, apakah devaluasi akan dimulai? Laporan ini mengungkap lebih banyak informasi.
4. Emas telah terlalu lama tenang, saatnya untuk melakukan beberapa aksi besar. Kami memberikan prediksi titik jelas untuk tahun depan: di mana peluang membeli pada titik terendah? Di mana perangkap berbahaya?
5, Minggu ini Wall Street menyoroti 8 saham China yang dianggap menjanjikan, 2 di antaranya mendapatkan peringkat overweight.