Ekonomi pasti berada dalam saluran penurunan, jika tidak, tidak perlu memulai penurunan suku bunga. Logika penyesuaian suku bunga jelas: kenaikan suku bunga terkait dengan ekonomi riil yang berkembang pesat, sedangkan penurunan suku bunga menunjukkan lemahnya ekonomi riil. Keuangan dan riil memang sudah ada perbedaan, tidak mungkin ada kemungkinan penurunan suku bunga saat ekonomi membaik, jika tidak akan memicu inflasi yang serius.

Terlepas dari baik atau buruknya ekonomi riil, esensi dari kapital yang mengejar keuntungan tetap tidak berubah, yang juga menciptakan pemisahan "bull-bear" di pasar: saat ekonomi membaik, modal mengalir ke sektor riil untuk mendapatkan keuntungan, pasar keuangan mengalami kerugian dan menjadi bearish; saat ekonomi menurun, modal beralih ke sektor keuangan, mendorong pasar menjadi bullish.

Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir bahwa resesi ekonomi akan mempengaruhi pergerakan pasar.