Di dunia kripto, peningkatan tahunan 2% pada token POL milik Polygon telah memicu diskusi luas. Namun, di baliknya terdapat strategi besar Polygon yang bertujuan untuk menetapkan dirinya sebagai titik jangkar nilai di masa depan dalam siklus aset kripto.

Langkah ini jauh dari sekadar peningkatan merek, sebenarnya merupakan sebuah 'perang kilat likuiditas' yang dirancang dengan cermat. Polygon sedang secara menyeluruh menerapkan tumpukan teknologi ZK (Zero Knowledge), mengubah dirinya dari sebuah sidechain tunggal menjadi jaringan zkEVM Layer 2. Perubahan ini tidak hanya memberikan Polygon tingkat keamanan setara Ethereum, tetapi juga menjaga biaya transaksi yang rendah. Yang perlu dicatat, teknologi 'Type 1 Prover' terbaru memungkinkan setiap rantai yang kompatibel dengan EVM untuk ditingkatkan menjadi ZK Rollup, yang jelas merupakan serangan dimensi rendah bagi para pesaing.

POL Token memainkan peran kunci dalam paradigma baru ini. Ia bukan lagi sekadar Token di satu rantai, melainkan 'media transfer nilai' untuk seluruh ekosistem Polygon. Melalui lapisan staking yang terpadu, pemegang POL dapat memberikan keamanan untuk berbagai jaringan seperti PoS chain, zkEVM, Supernets, dan lainnya.

Mengenai tingkat inflasi tahunan sebesar 2%, meskipun tampaknya terlihat seperti inflasi, sebenarnya ini adalah investasi strategis. Dibandingkan dengan banyak jaringan PoS yang memiliki tingkat inflasi lebih dari 5%, 2% bisa dibilang cukup konservatif. Anggaran 'keamanan' ini terutama digunakan untuk memberi insentif kepada validator, memastikan keamanan jaringan multi-rantai. Sementara itu, sebagian token yang dicetak akan mengalir ke dana ekologi untuk mendukung dan menginkubasi proyek inovasi generasi berikutnya.

Serangkaian langkah Polygon ini menunjukkan pemikiran visioner dalam inovasi teknologi dan desain model ekonomi, yang diharapkan dapat memegang posisi penting dalam siklus aset kripto berikutnya.