Chief Investment Officer Jeffrey Jaensubhakij dari GIC, yang merupakan perusahaan investasi pemerintah Singapura sebelumnya, baru-baru ini mengeluarkan beberapa pandangan yang menggugah pemikiran, yang menarik perhatian luas di kalangan finansial. Ia menunjukkan bahwa jika aset berisiko, terutama pasar saham AS, mengalami penurunan yang signifikan, Federal Reserve AS mungkin akan mempertimbangkan kembali untuk menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif.
Jaensubhakij berpendapat bahwa jika gelembung pasar pecah, Federal Reserve kemungkinan akan mengambil langkah-langkah pelonggaran kuantitatif yang lebih agresif. Tindakan ini tidak hanya dapat memberikan dukungan bagi pasar komoditas tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam terhadap seluruh ekonomi. Dia menekankan bahwa volatilitas pasar mungkin akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan ke depan, karena kondisi ekonomi saat ini sulit untuk dipertahankan.
Terkait investasi kecerdasan buatan yang sedang populer saat ini, Jaensubhakij mengingatkan para investor untuk melakukan penilaian dengan hati-hati. Ia menyarankan para investor untuk mempertimbangkan dengan seksama apakah mereka dapat mempertahankan imbal hasil investasi yang sama seiring dengan meningkatnya pengeluaran modal terkait, serta bagaimana mencari saluran pembiayaan yang tepat untuk pengeluaran tersebut.
Selain itu, Jaensubhakij juga menyatakan keprihatinan tentang tren penurunan suku bunga saat ini, yang dianggapnya dapat terlalu merangsang pasar. Pandangannya menunjukkan bahwa investor harus bersiap untuk kemungkinan fluktuasi pasar yang muncul dan mengevaluasi kembali strategi investasi mereka.
Pandangan Jaensubhakij memberikan kita perspektif yang unik, membantu kita lebih memahami situasi ekonomi saat ini dan tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan. Baik untuk investor biasa maupun profesional keuangan, pandangan ini layak untuk dipikirkan dan dibahas lebih dalam.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PhantomHunter
· 4jam yang lalu
Semakin besar gelembungnya ditiup, setelah pecah akan dilanjutkan satu lagi.
Lihat AsliBalas0
TokenomicsTherapist
· 4jam yang lalu
play people for suckers tidak bisa mendapatkan suckers lagi, membuat The Federal Reserve (FED) panik.
Chief Investment Officer Jeffrey Jaensubhakij dari GIC, yang merupakan perusahaan investasi pemerintah Singapura sebelumnya, baru-baru ini mengeluarkan beberapa pandangan yang menggugah pemikiran, yang menarik perhatian luas di kalangan finansial. Ia menunjukkan bahwa jika aset berisiko, terutama pasar saham AS, mengalami penurunan yang signifikan, Federal Reserve AS mungkin akan mempertimbangkan kembali untuk menerapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif.
Jaensubhakij berpendapat bahwa jika gelembung pasar pecah, Federal Reserve kemungkinan akan mengambil langkah-langkah pelonggaran kuantitatif yang lebih agresif. Tindakan ini tidak hanya dapat memberikan dukungan bagi pasar komoditas tetapi juga dapat memiliki dampak yang mendalam terhadap seluruh ekonomi. Dia menekankan bahwa volatilitas pasar mungkin akan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan ke depan, karena kondisi ekonomi saat ini sulit untuk dipertahankan.
Terkait investasi kecerdasan buatan yang sedang populer saat ini, Jaensubhakij mengingatkan para investor untuk melakukan penilaian dengan hati-hati. Ia menyarankan para investor untuk mempertimbangkan dengan seksama apakah mereka dapat mempertahankan imbal hasil investasi yang sama seiring dengan meningkatnya pengeluaran modal terkait, serta bagaimana mencari saluran pembiayaan yang tepat untuk pengeluaran tersebut.
Selain itu, Jaensubhakij juga menyatakan keprihatinan tentang tren penurunan suku bunga saat ini, yang dianggapnya dapat terlalu merangsang pasar. Pandangannya menunjukkan bahwa investor harus bersiap untuk kemungkinan fluktuasi pasar yang muncul dan mengevaluasi kembali strategi investasi mereka.
Pandangan Jaensubhakij memberikan kita perspektif yang unik, membantu kita lebih memahami situasi ekonomi saat ini dan tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan. Baik untuk investor biasa maupun profesional keuangan, pandangan ini layak untuk dipikirkan dan dibahas lebih dalam.