#美国经济指标 Melihat kembali sejarah selalu membuat orang merasa banyak hal. Pernyataan Trump ini mengingatkan saya pada periode 2017-2021. Saat itu, dia mengedepankan kebijakan "Amerika Pertama", secara besar-besaran menerapkan langkah-langkah tarif, yang memang membawa pendapatan yang signifikan bagi kas negara. Namun, setiap hal memiliki pro dan kontra, tarif yang tinggi juga memicu banyak kontroversi dan Rebound.
Sekarang melihat dia kembali mengusulkan untuk memberikan "bonus" 2000 dolar, tidak dapat tidak mengingatkan saya pada rencana stimulus ekonomi selama pandemi tahun 2020. Cek bantuan 1200 dolar saat itu memang secara jangka pendek meningkatkan konsumsi, tetapi tekanan inflasi yang menyusul juga tidak bisa diabaikan. Sejarah selalu sangat mirip.
Dalam jangka panjang, apakah kebijakan stimulus "banjir air besar" ini berkelanjutan, patut kita renungkan. Bagaimanapun juga, utang Amerika Serikat telah mencapai 37 triliun dolar, ditambah dengan rencana pencairan 400 miliar, tentu akan menambah beban keuangan. Kita harus mengambil pelajaran dari sejarah, menimbang pro dan kontra, dan bersikap hati-hati terhadap langkah-langkah stimulus jangka pendek semacam ini.
Kuncinya adalah menemukan cara untuk mendorong perkembangan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang, bukan hanya mengejar efek jangka pendek. Ini memerlukan keseimbangan kepentingan berbagai pihak dan merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Sejarah mengajarkan kita bahwa kebijakan yang terlalu radikal dapat membawa konsekuensi yang tidak terduga. Mari kita belajar dari sejarah dan bersama-sama memikirkan jalan masa depan ekonomi Amerika.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美国经济指标 Melihat kembali sejarah selalu membuat orang merasa banyak hal. Pernyataan Trump ini mengingatkan saya pada periode 2017-2021. Saat itu, dia mengedepankan kebijakan "Amerika Pertama", secara besar-besaran menerapkan langkah-langkah tarif, yang memang membawa pendapatan yang signifikan bagi kas negara. Namun, setiap hal memiliki pro dan kontra, tarif yang tinggi juga memicu banyak kontroversi dan Rebound.
Sekarang melihat dia kembali mengusulkan untuk memberikan "bonus" 2000 dolar, tidak dapat tidak mengingatkan saya pada rencana stimulus ekonomi selama pandemi tahun 2020. Cek bantuan 1200 dolar saat itu memang secara jangka pendek meningkatkan konsumsi, tetapi tekanan inflasi yang menyusul juga tidak bisa diabaikan. Sejarah selalu sangat mirip.
Dalam jangka panjang, apakah kebijakan stimulus "banjir air besar" ini berkelanjutan, patut kita renungkan. Bagaimanapun juga, utang Amerika Serikat telah mencapai 37 triliun dolar, ditambah dengan rencana pencairan 400 miliar, tentu akan menambah beban keuangan. Kita harus mengambil pelajaran dari sejarah, menimbang pro dan kontra, dan bersikap hati-hati terhadap langkah-langkah stimulus jangka pendek semacam ini.
Kuncinya adalah menemukan cara untuk mendorong perkembangan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang, bukan hanya mengejar efek jangka pendek. Ini memerlukan keseimbangan kepentingan berbagai pihak dan merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Sejarah mengajarkan kita bahwa kebijakan yang terlalu radikal dapat membawa konsekuensi yang tidak terduga. Mari kita belajar dari sejarah dan bersama-sama memikirkan jalan masa depan ekonomi Amerika.