#通胀压力 Mengingat kembali sejarah, perjuangan antara inflasi dan kebijakan moneter selalu berulang. Pernyataan terbaru Menteri Keuangan Amerika Serikat menyatakan telah ada kemajuan substantif dalam mengendalikan inflasi, dan diperkirakan harga akan turun di masa depan. Ini mengingatkan kita pada kebijakan pengetatan yang kuat di era Volcker pada tahun 1980-an. Saat itu, tingkat inflasi sempat melambung hingga 14%, dan setelah bertahun-tahun penyesuaian yang sulit, akhirnya dapat dikendalikan.
Saat ini, menghadapi tekanan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, Federal Reserve kembali mengambil langkah agresif untuk menaikkan suku bunga. Meskipun prosesnya sulit, efeknya mulai terlihat secara bertahap. Ini kembali membuktikan efektivitas kebijakan moneter dalam melawan inflasi, sekaligus mengingatkan kita untuk waspada terhadap risiko inflasi yang tidak terkendali.
Namun, mengendalikan inflasi tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Pelajaran dari kebijakan "stop-go" di tahun 70-an masih jelas terlihat. Pelonggaran yang terlalu cepat dapat menyebabkan inflasi kembali meningkat, sementara pengetatan yang berlebihan dapat memicu resesi. Oleh karena itu, sambil inflasi menurun, kita juga perlu memperhatikan indikator lain seperti lapangan kerja dan pertumbuhan, serta menyeimbangkan kekuatan dan ritme kebijakan.
Untuk pasar kripto, perubahan ekspektasi inflasi seringkali memicu penetapan harga kembali aset. Jika inflasi benar-benar dapat dikendalikan dengan efektif, preferensi risiko pasar mungkin akan perlahan pulih. Namun sebelum itu, kita tetap perlu waspada, memperhatikan arah kebijakan dan perubahan data ekonomi. Lagi pula, sejarah selalu berulang dan terus berinovasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#通胀压力 Mengingat kembali sejarah, perjuangan antara inflasi dan kebijakan moneter selalu berulang. Pernyataan terbaru Menteri Keuangan Amerika Serikat menyatakan telah ada kemajuan substantif dalam mengendalikan inflasi, dan diperkirakan harga akan turun di masa depan. Ini mengingatkan kita pada kebijakan pengetatan yang kuat di era Volcker pada tahun 1980-an. Saat itu, tingkat inflasi sempat melambung hingga 14%, dan setelah bertahun-tahun penyesuaian yang sulit, akhirnya dapat dikendalikan.
Saat ini, menghadapi tekanan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir, Federal Reserve kembali mengambil langkah agresif untuk menaikkan suku bunga. Meskipun prosesnya sulit, efeknya mulai terlihat secara bertahap. Ini kembali membuktikan efektivitas kebijakan moneter dalam melawan inflasi, sekaligus mengingatkan kita untuk waspada terhadap risiko inflasi yang tidak terkendali.
Namun, mengendalikan inflasi tidak bisa dilakukan dalam sekejap. Pelajaran dari kebijakan "stop-go" di tahun 70-an masih jelas terlihat. Pelonggaran yang terlalu cepat dapat menyebabkan inflasi kembali meningkat, sementara pengetatan yang berlebihan dapat memicu resesi. Oleh karena itu, sambil inflasi menurun, kita juga perlu memperhatikan indikator lain seperti lapangan kerja dan pertumbuhan, serta menyeimbangkan kekuatan dan ritme kebijakan.
Untuk pasar kripto, perubahan ekspektasi inflasi seringkali memicu penetapan harga kembali aset. Jika inflasi benar-benar dapat dikendalikan dengan efektif, preferensi risiko pasar mungkin akan perlahan pulih. Namun sebelum itu, kita tetap perlu waspada, memperhatikan arah kebijakan dan perubahan data ekonomi. Lagi pula, sejarah selalu berulang dan terus berinovasi.