Tadi malam saya menerima suara dari penggemar lama, suaranya bergetar hebat: "Kak, tiga juta... sudah hilang. Hanya karena meminta istri untuk membantu mentransfer uang."

Setelah delapan tahun berkecimpung di dunia ini, saya telah melihat banyak orang mengalami kegagalan karena keserakahan. Tetapi kali ini berbeda — kelalaian murni telah menyebabkan bencana.

Kejadiannya begini: Sebelum berangkat dinas, dia ingin praktis, jadi dia langsung mengambil tangkapan layar dari kata sandi dompet dan mengirimkannya kepada istrinya melalui WeChat, meminta dia untuk membantu memindahkan aset. Saat dia mendarat dan membuka dompet, saldo menunjukkan "0". Semua uangnya, lenyap.

Pergi ke kantor polisi, polisi setelah melihat catatan menggelengkan kepala: "Ini disebabkan oleh tindakan keluarga, ini akan diproses sebagai sengketa sipil, tidak bisa dijadikan kasus pidana." Istrinya menangis sampai tidak bisa berkata-kata, terus mengulang: "Saya hanya menempelkan frasa pengingat, bahkan tidak menyentuh tombol transfer!"

Alasan sebenarnya membuat orang merasa ngeri. Setelah memeriksa ponsel istrinya, ditemukan: perangkat Android yang telah digunakan selama empat tahun itu terhubung ke WiFi rumah yang tidak pernah diganti kata sandinya selama tiga tahun, dan browsernya masih terpasang plugin "Asisten Keuangan" yang populer saat mengeruk keuntungan dua tahun lalu.

Plugin yang tampak tidak berbahaya ini, selama ini mengintip papan klip di latar belakang. Begitu frasa pemulihan disalin, data tersebut langsung dikirim ke server hacker. Pada saat dia masuk ke dompet, tiga juta aset digital berpindah dengan kecepatan kilat, bahkan tidak ada catatan transfer yang tersisa.

Hal serupa bisa ditemui dua atau tiga kali setiap bulan. Ini bukanlah alarm yang berlebihan—banyak orang sama sekali tidak menyadari bahwa risiko di dalam lingkaran ini tidak hanya terletak pada fluktuasi grafik K.