Bank besar Belanda ABN AMRO mengumumkan rencana reformasi yang ambisius pada hari Selasa. Hingga tahun 2028, bank ini berencana untuk mencapai target pendapatan sebesar 10 miliar euro, dengan pengembalian ekuitas (ROE) mencapai lebih dari 12%, dan rasio kecukupan modal (CET1) tetap di atas 13,75%.
Namun, untuk mencapai tujuan ini, rasa sakit tidak dapat dihindari——5200 karyawan akan dipecat sebelum 2028, di mana sekitar setengahnya akan dicapai melalui pengurangan alami, dan setengah lainnya adalah pengurangan yang keras.
Tindakan Kunci: Menjual Bisnis Pinjaman Konsumsi
ABN AMRO mengumumkan akan menjual bisnis pinjaman pribadi Alfam kepada Rabobank, bank pertanian Belanda. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2026.
Optimalisasi Aset: Mengurangi sekitar 12 miliar Euro aset berbobot risiko (RWA)
Kerugian Buku: sekitar 100 juta euro
Kedua merek Defam dan Freo akan dipertahankan, CEO Freo yang merupakan anak perusahaan Rabobank, Ron van Vliet, akan menjabat sebagai CEO entitas hasil penggabungan.
Niat Strategis
Strategi inti ABN AMRO sangat jelas: fokus pada pasar ritel Belanda, mengoptimalkan struktur biaya melalui pemutusan hubungan kerja dan pelepasan aset, serta melepaskan modal untuk bisnis dengan pengembalian tinggi. Pinjaman konsumen yang memiliki margin laba rendah dikeluarkan, diserahkan kepada lembaga keuangan konsumen yang profesional untuk dioperasikan.
Operasi kali ini mengacu pada model perampingan yang diterapkan oleh bank-bank Eropa lainnya—menggunakan penyusutan strategis untuk memperoleh pertumbuhan berkualitas tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bank ABN AMRO Belanda melakukan pemangkasan besar-besaran: memberhentikan 5200 orang, melepas bisnis pinjaman konsumen
Bank besar Belanda ABN AMRO mengumumkan rencana reformasi yang ambisius pada hari Selasa. Hingga tahun 2028, bank ini berencana untuk mencapai target pendapatan sebesar 10 miliar euro, dengan pengembalian ekuitas (ROE) mencapai lebih dari 12%, dan rasio kecukupan modal (CET1) tetap di atas 13,75%.
Namun, untuk mencapai tujuan ini, rasa sakit tidak dapat dihindari——5200 karyawan akan dipecat sebelum 2028, di mana sekitar setengahnya akan dicapai melalui pengurangan alami, dan setengah lainnya adalah pengurangan yang keras.
Tindakan Kunci: Menjual Bisnis Pinjaman Konsumsi
ABN AMRO mengumumkan akan menjual bisnis pinjaman pribadi Alfam kepada Rabobank, bank pertanian Belanda. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2026.
Setelah transaksi selesai:
Kedua merek Defam dan Freo akan dipertahankan, CEO Freo yang merupakan anak perusahaan Rabobank, Ron van Vliet, akan menjabat sebagai CEO entitas hasil penggabungan.
Niat Strategis
Strategi inti ABN AMRO sangat jelas: fokus pada pasar ritel Belanda, mengoptimalkan struktur biaya melalui pemutusan hubungan kerja dan pelepasan aset, serta melepaskan modal untuk bisnis dengan pengembalian tinggi. Pinjaman konsumen yang memiliki margin laba rendah dikeluarkan, diserahkan kepada lembaga keuangan konsumen yang profesional untuk dioperasikan.
Operasi kali ini mengacu pada model perampingan yang diterapkan oleh bank-bank Eropa lainnya—menggunakan penyusutan strategis untuk memperoleh pertumbuhan berkualitas tinggi.