Jadi, The Fed bicara soal pemotongan suku bunga untuk 2025. Apa artinya ini sebenarnya untuk bank tradisional dibandingkan pemain fintech?
Begini—saat suku bunga turun, biaya pinjaman jadi lebih murah. Bank biasanya melihat margin bunga bersih mereka tertekan karena selisih antara yang mereka bayarkan ke deposan dan yang mereka kenakan ke peminjam menyempit. Tidak ideal untuk laba mereka, tapi mereka sudah pernah menghadapi siklus seperti ini sebelumnya.
Fintech? Ceritanya berbeda. Suku bunga rendah bisa jadi bahan bakar roket. Bayangkan: modal lebih murah berarti pendanaan untuk startup jadi lebih mudah, minat pada kesepakatan ventura meningkat, dan konsumen lebih mau mengambil utang melalui produk pembayaran atau pinjaman. Perusahaan yang menawarkan kredit alternatif atau embedded finance justru bisa berkembang di sini.
Tapi ada sisi lainnya. Pemotongan suku bunga sering menandakan ketidakpastian ekonomi. Jika The Fed memangkas suku bunga karena pertumbuhan melambat, permintaan pinjaman di semua lini akan terdampak. Bank bisa memperketat standar pemberian pinjaman. Fintech bisa melihat tingkat gagal bayar naik jika mereka terlalu agresif saat menyeleksi peminjam.
Pemenang sebenarnya? Mungkin siapa pun yang paling cepat beradaptasi. Institusi tradisional dengan sumber pendapatan yang terdiversifikasi, atau fintech yang gesit dan bisa memutar produk agar sesuai dengan lingkungan suku bunga baru. Bagaimanapun juga, 2025 tampaknya akan menjadi ujian ketahanan bagi seluruh sektor keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropCollector
· 11jam yang lalu
Pemotongan suku bunga memang benar-benar seperti pedang bermata dua untuk fintech... Dana murah memang terdengar menyenangkan, tapi kenaikan tingkat gagal bayar itu benar-benar harus diwaspadai.
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 11jam yang lalu
Pemangkasan suku bunga memang sangat menguntungkan bagi fintech, tapi syaratnya jangan sampai ada yang gagal bayar... Lihat saja yang berani menyalurkan pinjaman secara agresif, kalau nanti rasio kredit macet naik, bisa langsung tamat. Bank setidaknya masih punya moat, sedangkan platform kecil benar-benar tidak akan sanggup bertahan.
Lihat AsliBalas0
GasFeeNightmare
· 11jam yang lalu
Pemotongan suku bunga sudah datang, fintech bakal lepas landas lagi, tapi menurut saya sebagian besar proyek tetap akan mati...
Lihat AsliBalas0
ContractHunter
· 11jam yang lalu
Penurunan suku bunga memang menjadi peluang bagi fintech, tapi masalahnya... platform pinjaman yang agresif nantinya tingkat kredit macetnya bisa meledak, kan? Bank tradisional justru lebih stabil.
Lihat AsliBalas0
SchrodingerAirdrop
· 11jam yang lalu
Pemangkasan suku bunga memang benar-benar menjadi sentimen positif bagi fintech, tapi masalahnya... sekarang siapa yang masih berani menyalurkan kredit secara agresif? Tingkat gagal bayar yang naik itu benar-benar bukan main-main.
Jadi, The Fed bicara soal pemotongan suku bunga untuk 2025. Apa artinya ini sebenarnya untuk bank tradisional dibandingkan pemain fintech?
Begini—saat suku bunga turun, biaya pinjaman jadi lebih murah. Bank biasanya melihat margin bunga bersih mereka tertekan karena selisih antara yang mereka bayarkan ke deposan dan yang mereka kenakan ke peminjam menyempit. Tidak ideal untuk laba mereka, tapi mereka sudah pernah menghadapi siklus seperti ini sebelumnya.
Fintech? Ceritanya berbeda. Suku bunga rendah bisa jadi bahan bakar roket. Bayangkan: modal lebih murah berarti pendanaan untuk startup jadi lebih mudah, minat pada kesepakatan ventura meningkat, dan konsumen lebih mau mengambil utang melalui produk pembayaran atau pinjaman. Perusahaan yang menawarkan kredit alternatif atau embedded finance justru bisa berkembang di sini.
Tapi ada sisi lainnya. Pemotongan suku bunga sering menandakan ketidakpastian ekonomi. Jika The Fed memangkas suku bunga karena pertumbuhan melambat, permintaan pinjaman di semua lini akan terdampak. Bank bisa memperketat standar pemberian pinjaman. Fintech bisa melihat tingkat gagal bayar naik jika mereka terlalu agresif saat menyeleksi peminjam.
Pemenang sebenarnya? Mungkin siapa pun yang paling cepat beradaptasi. Institusi tradisional dengan sumber pendapatan yang terdiversifikasi, atau fintech yang gesit dan bisa memutar produk agar sesuai dengan lingkungan suku bunga baru. Bagaimanapun juga, 2025 tampaknya akan menjadi ujian ketahanan bagi seluruh sektor keuangan.