Para pengamat pasar mulai mengernyitkan dahi terhadap apa yang disebut sebagian orang sebagai 'euforia irasional' yang membanjiri ekuitas AS saat ini. Sentimennya? Terlalu banyak pelaku ritel dan institusi yang memborong saham Amerika dengan kepercayaan diri yang nyaris sembrono.
Kami melihat alokasi portofolio sangat condong ke pasar AS—jauh melampaui norma historis. Beberapa analis berpendapat bahwa risiko konsentrasi ini mulai tidak terkendali. Ketika semua orang condong ke arah yang sama, biasanya perahu akan miring.
Memang, raksasa teknologi AS dan saham blue-chip tradisional telah memberikan hasil. Tapi, apakah pesta ini sudah terlalu ramai? Diversifikasi dulu adalah aturan emas. Sekarang rasanya aturan itu mulai diabaikan demi mengejar imbal hasil di satu pasar saja.
Apakah ini akan berakhir dengan pendaratan mulus atau kenyataan pahit masih harus dilihat. Namun satu hal sudah jelas: rasio risiko dan imbal hasil mulai tampak tidak seimbang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BlockchainBouncer
· 6jam yang lalu
Semuanya sama saja, pasar saham AS berpesta pora lalu sudah, cepat atau lambat pasti bakal jatuh juga.
Lihat AsliBalas0
GasFeeTherapist
· 12-04 23:45
Semua orang menumpuk di saham AS, bukankah ini efek kawanan klasik? Cepat atau lambat pasti bakal kena batunya.
---
Diversifikasi benar-benar sudah dilupakan... sekarang semuanya gila all-in
---
Momen saat perahu miring pasti akan sangat seru, cuma nggak tahu siapa yang bakal jadi penampung terakhir
---
Sudah begitu lama membanggakan saham AS, kalau tiba-tiba ada black swan event malah jadi bahan tertawaan
---
Pada dasarnya tetap saja FOMO, institusi dan ritel sama-sama ingin ambil harga murah terakhir, akhirnya malah semuanya jadi yang beli di harga puncak
---
Risk-reward yang timpang itu nyata, siapa lagi yang masih beli saham AS di puncak kayak gini...
Lihat AsliBalas0
FloorPriceWatcher
· 12-04 23:42
Semua orang numpuk di saham AS, kapal ini cepat atau lambat bakal terbalik.
---
Serius, semua orang ramai-ramai nyerbu pasar saham AS, situasinya agak ngeri sih.
---
Eh, ini yang namanya efek kawanan ya, bareng-bareng siap-siap kena bantai habis-habisan.
---
Kalian pada gila apa gimana, diversifikasi ke mana, all-in saham AS ini judi apa namanya.
---
Rasanya risikonya udah kelewat batas, soft landing itu cuma mimpi kali ya.
---
Semua orang ke satu arah, terus nanti siapa yang jadi penampung terakhir?
---
Saham blue chip teknologi emang keren, tapi sensasi bubble ini... masa kalian ga ngerasa?
---
Portfolio allocation udah seberantakan ini, biasanya akhirnya nyesek banget, trust me.
Lihat AsliBalas0
RiddleMaster
· 12-04 23:42
ngl kali ini memang agak gila, semua orang bertaruh pada saham AS, apa mungkin tidak terjadi masalah?
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter9000
· 12-04 23:40
Semua orang beli saham AS, rasanya bakal bermasalah nih...
Lihat AsliBalas0
FastLeaver
· 12-04 23:26
Semua bertaruh pada saham AS, kapal ini memang goyang banget.
Para pengamat pasar mulai mengernyitkan dahi terhadap apa yang disebut sebagian orang sebagai 'euforia irasional' yang membanjiri ekuitas AS saat ini. Sentimennya? Terlalu banyak pelaku ritel dan institusi yang memborong saham Amerika dengan kepercayaan diri yang nyaris sembrono.
Kami melihat alokasi portofolio sangat condong ke pasar AS—jauh melampaui norma historis. Beberapa analis berpendapat bahwa risiko konsentrasi ini mulai tidak terkendali. Ketika semua orang condong ke arah yang sama, biasanya perahu akan miring.
Memang, raksasa teknologi AS dan saham blue-chip tradisional telah memberikan hasil. Tapi, apakah pesta ini sudah terlalu ramai? Diversifikasi dulu adalah aturan emas. Sekarang rasanya aturan itu mulai diabaikan demi mengejar imbal hasil di satu pasar saja.
Apakah ini akan berakhir dengan pendaratan mulus atau kenyataan pahit masih harus dilihat. Namun satu hal sudah jelas: rasio risiko dan imbal hasil mulai tampak tidak seimbang.