Baru-baru ini saya sedang mengerjakan sebuah proyek penelitian tentang perhatian—
Jika perhatian diukur dan dijadikan sebagai faktor trading, bagaimana kamu akan menggunakannya?
Ide saat ini: Menganggap perhatian sebagai indikator yang dapat difinansialisasi. Mengumpulkan data sosial publik, tren pencarian, lalu menggabungkannya dengan harga koin historis, untuk menemukan pola antara "tingkat perhatian" dan "volatilitas harga".
Singkatnya— Ikuti tren, tapi jangan kehilangan penilaian sendiri. Di mana perhatian pasar tertuju, kemungkinan uang juga mengalir ke sana, tapi jika hanya membabi buta mengejar tren, mudah jadi korban. Jadi harus memahami logika di balik datanya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LidoStakeAddict
· 22jam yang lalu
Kedengarannya seperti indikator emosi yang cuma diganti kulitnya ya, sudah ada orang lain yang melakukan ini sejak lama, kuncinya adalah apakah kamu bisa lebih cepat setengah langkah daripada orang lain untuk ikut masuk ke bawah.
Lihat AsliBalas0
CrossChainBreather
· 22jam yang lalu
Ide ini cukup menarik, tapi kuncinya tetap pada bagaimana kamu membedakan antara popularitas asli dan palsu, kalau tidak, data yang bagus pun jadi tidak ada gunanya.
Lihat AsliBalas0
BlockchainDecoder
· 22jam yang lalu
Ide ini menarik, tapi dari sisi teknis, masalah keterlambatan dan noise pada data sosial sepertinya belum dipikirkan matang-matang, perlu dicatat juga bahwa akurasi sentiment analysis seringkali sangat dilebih-lebihkan.
Menurut penelitian, metrik atensi itu sendiri memiliki dilema refleksivitas—begitu kamu mencoba mengukurnya, perilaku pasar sudah berubah. Hal ini dibahas secara rinci dalam behavioral finance. Kesimpulannya, tetap harus waspada terhadap jebakan overfitting.
Ngomong-ngomong, melacak tren pada dasarnya sama saja dengan mengejar informasi yang sudah tercermin dalam harga, jadi seperti mengejar waktu yang sudah lewat. Ini agak bermasalah.
Lihat AsliBalas0
WhaleShadow
· 22jam yang lalu
Waduh, ide ini cukup menarik, tapi bagaimana cara mengatasi keterlambatan data tren? Seringkali saat ditemukan sudah terlambat.
Lihat AsliBalas0
MidnightSeller
· 22jam yang lalu
Indikator popularitas memang bisa digunakan untuk membeli di titik terendah, tapi harus waspada terhadap institusi yang bermain curang di dalamnya.
Lihat AsliBalas0
SnapshotStriker
· 23jam yang lalu
Pemikiran ini bagus, tapi dalam praktiknya data atensi sangat mudah dimanipulasi, terutama oleh para whale yang menciptakan hype palsu. Harus hati-hati agar tidak jadi korban.
Lihat AsliBalas0
GasWaster
· 23jam yang lalu
Menjadikan popularitas sebagai faktor trading? Kedengarannya bagus, tapi saya sudah melihat terlalu banyak orang yang justru jadi nyangkut di harga tinggi karena cara ini.
Baru-baru ini saya sedang mengerjakan sebuah proyek penelitian tentang perhatian—
Jika perhatian diukur dan dijadikan sebagai faktor trading, bagaimana kamu akan menggunakannya?
Ide saat ini:
Menganggap perhatian sebagai indikator yang dapat difinansialisasi. Mengumpulkan data sosial publik, tren pencarian, lalu menggabungkannya dengan harga koin historis, untuk menemukan pola antara "tingkat perhatian" dan "volatilitas harga".
Singkatnya—
Ikuti tren, tapi jangan kehilangan penilaian sendiri. Di mana perhatian pasar tertuju, kemungkinan uang juga mengalir ke sana, tapi jika hanya membabi buta mengejar tren, mudah jadi korban. Jadi harus memahami logika di balik datanya.