Akhir-akhir ini saat memantau pasar, saya menemukan pergerakan harga emas cukup menarik. Di Tiongkok dan Jepang, isu pesawat tempur yang mengunci radar sedang ramai dibicarakan, dan di saat seperti ini dana lindung nilai mulai bergerak. Melihat data historis, setiap kali situasi geopolitik memanas, harga emas hampir selalu mampu bertahan bahkan cenderung naik berlawanan arah pasar.
Yang lebih patut diperhatikan adalah aksi bank sentral—sudah 13 bulan berturut-turut meningkatkan cadangan emas, dengan angka terbaru mencapai 74,12 juta ons. Sinyalnya sangat jelas: di satu sisi, ini untuk mengurangi ketergantungan pada aset dolar AS, di sisi lain menunjukkan pengakuan tingkat tinggi terhadap nilai jangka panjang emas. Aksi beli berkelanjutan seperti ini pada dasarnya memberikan penopang pada harga emas.
Lalu, perhatikan juga hari Rabu depan (10 Desember) rapat suku bunga The Fed, di mana pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 86,2%. Jika pemangkasan benar-benar terjadi, biaya memegang emas akan semakin rendah, dan pelemahan dolar juga akan mendorong harga emas yang dihitung dalam dolar. Dalam jangka pendek, risiko geopolitik ditambah ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat harga emas mungkin akan menembus level resistensi kunci saat ini, sehingga peluang di ETF emas atau saham pertambangan layak diperhatikan. Dari sudut pandang jangka panjang, tren global de-dolarisasi yang didukung oleh gelombang pembelian emas oleh bank sentral dunia membuat logika kenaikan harga emas sebenarnya cukup kuat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
gas_fee_therapist
· 10jam yang lalu
Yang Ma membeli emas lagi, dan sekarang pasar lindung nilai stabil
Emas benar-benar Moutai orang tua, dan itu lepas landas setiap kali ketegangan geografis tegang
Tunggu, judulnya tentang analisis ETH, mengapa semuanya emas...
Ekspektasi pemotongan suku bunga akan datang, tetapi mengapa BTC masih ada di sini?
Bank sentral telah meningkatkan posisinya selama 13 bulan berturut-turut, betapa optimisnya ini
De-dolarisasi terdengar sangat Web3
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 12-08 02:16
Bank sentral telah membeli emas selama 13 bulan berturut-turut, sinyal ini benar-benar luar biasa, era dedolarisasi telah tiba.
Lihat AsliBalas0
HappyMinerUncle
· 12-08 02:15
Bank sentral sudah membeli emas selama 13 bulan berturut-turut, langkah ini benar-benar besar, dolar AS sepertinya akan jatuh.
Lihat AsliBalas0
TerraNeverForget
· 12-08 02:09
Bank sentral sudah membeli emas selama 13 bulan berturut-turut, ini sebenarnya lagi ngasih kita kode apa ya?
Serius, sinyalnya lebih jelas dari apa pun.
Gejolak geopolitik dan penurunan suku bunga, harga emas kali ini agak susah ditahan.
Ngomong-ngomong, de-dolarisasi itu arahnya memang sudah lama, tinggal siapa yang gerak cepat.
Saham tambang emas bisa dipantau dulu, beneran.
Lihat AsliBalas0
GasFeeTears
· 12-08 01:59
Bank sentral diam-diam kembali menimbun emas, penurunan suku bunga ditambah risiko geopolitik... pasar ini semakin menarik.
#ETH走势分析 $BTC $ETH $SOL
Akhir-akhir ini saat memantau pasar, saya menemukan pergerakan harga emas cukup menarik. Di Tiongkok dan Jepang, isu pesawat tempur yang mengunci radar sedang ramai dibicarakan, dan di saat seperti ini dana lindung nilai mulai bergerak. Melihat data historis, setiap kali situasi geopolitik memanas, harga emas hampir selalu mampu bertahan bahkan cenderung naik berlawanan arah pasar.
Yang lebih patut diperhatikan adalah aksi bank sentral—sudah 13 bulan berturut-turut meningkatkan cadangan emas, dengan angka terbaru mencapai 74,12 juta ons. Sinyalnya sangat jelas: di satu sisi, ini untuk mengurangi ketergantungan pada aset dolar AS, di sisi lain menunjukkan pengakuan tingkat tinggi terhadap nilai jangka panjang emas. Aksi beli berkelanjutan seperti ini pada dasarnya memberikan penopang pada harga emas.
Lalu, perhatikan juga hari Rabu depan (10 Desember) rapat suku bunga The Fed, di mana pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai 86,2%. Jika pemangkasan benar-benar terjadi, biaya memegang emas akan semakin rendah, dan pelemahan dolar juga akan mendorong harga emas yang dihitung dalam dolar. Dalam jangka pendek, risiko geopolitik ditambah ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat harga emas mungkin akan menembus level resistensi kunci saat ini, sehingga peluang di ETF emas atau saham pertambangan layak diperhatikan. Dari sudut pandang jangka panjang, tren global de-dolarisasi yang didukung oleh gelombang pembelian emas oleh bank sentral dunia membuat logika kenaikan harga emas sebenarnya cukup kuat.