Kepemimpinan Venezuela semakin menggencarkan retorika mobilisasi militer. Menurut para komandan militer, presiden negara tersebut telah mengeluarkan arahan untuk membentuk jaringan gerilya bawah tanah—mengambil inspirasi taktis dari strategi perlawanan era Vietnam. Musuh yang disebutkan? Apa yang oleh pejabat disebut sebagai kekuatan imperialis Amerika.
Bahasa yang digunakan sangat mencolok. Ada pembicaraan tentang mengubah seluruh bangsa menjadi "sebuah senapan," sebuah metafora yang menyiratkan integrasi total warga sipil dan militer untuk tujuan pertahanan. Ini adalah sikap berani yang menggemakan gerakan revolusioner era Perang Dingin, yang kini muncul kembali di tengah meningkatnya ketegangan.
Narasi mobilisasi semacam ini biasanya menandakan memburuknya hubungan diplomatik dan meningkatnya tekanan internal. Apakah ini merupakan persiapan militer konkret atau lebih merupakan isyarat simbolis untuk menggalang dukungan domestik masih belum jelas. Yang pasti: retorika saja sudah menambah lapisan ketidakpastian pada lanskap regional yang sudah bergejolak.
Bagi pasar yang sensitif terhadap risiko geopolitik—terutama ekonomi berkembang dan aset alternatif—perkembangan seperti ini patut mendapat perhatian. Pergeseran kebijakan mendadak di negara kaya sumber daya dapat berdampak pada rantai pasokan global dan sentimen investor.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SignatureAnxiety
· 2jam yang lalu
Rhetoric ini benar-benar luar biasa, menganggap seluruh negara sebagai "senjata"?Kedengarannya seperti sedang bermain cosplay Perang Dingin haha
Lihat AsliBalas0
DuskSurfer
· 13jam yang lalu
Seluruh negeri menjadi senjata? Saya sudah mendengar ini terlalu sering, dan selalu seperti ini ...
Lihat AsliBalas0
MrDecoder
· 12-08 04:34
Mengubah seluruh negara menjadi sebuah senjata? Istilah ini saja sudah terdengar tidak masuk akal, pada dasarnya tetap saja sedang mengalihkan konflik internal.
Lihat AsliBalas0
WenMoon
· 12-08 04:33
Satu lagi drama besar, Venezuela benar-benar panik kali ini... seluruh negara dijadikan alat? Baiklah, kita lihat saja nanti.
Lihat AsliBalas0
ColdWalletGuardian
· 12-08 04:32
Mengubah seluruh negara menjadi sebuah senjata? Bitcoin bisa anjlok nih...
Lihat AsliBalas0
hodl_therapist
· 12-08 04:32
Nggak bohong, retorika Venezuela ini terdengar agak gila... Mengubah seluruh negara jadi satu senjata? Guyonan ini terlalu dilebih-lebihkan, emangnya semua orang benar-benar bisa turun ke medan perang?
Lihat AsliBalas0
ContractTearjerker
· 12-08 04:31
Lagi-lagi bikin gebrakan besar... Strategi Perang Dingin itu masih ada yang percaya ya, mau jadikan seluruh negeri seperti satu senjata? Kalau didengar saja sudah jelas itu cuma untuk konsumsi dalam negeri, kalau benar-benar perang, semua negara pasti mikir-mikir dulu. BTC sekarang saatnya beli di harga bawah, makin kacau situasi geopolitik, makin penting bertaruh pada aset safe haven.
Lihat AsliBalas0
GasBandit
· 12-08 04:22
Seluruh negara berubah jadi sebuah senjata? Orang ini memang jago main konsep ya lol
Kepemimpinan Venezuela semakin menggencarkan retorika mobilisasi militer. Menurut para komandan militer, presiden negara tersebut telah mengeluarkan arahan untuk membentuk jaringan gerilya bawah tanah—mengambil inspirasi taktis dari strategi perlawanan era Vietnam. Musuh yang disebutkan? Apa yang oleh pejabat disebut sebagai kekuatan imperialis Amerika.
Bahasa yang digunakan sangat mencolok. Ada pembicaraan tentang mengubah seluruh bangsa menjadi "sebuah senapan," sebuah metafora yang menyiratkan integrasi total warga sipil dan militer untuk tujuan pertahanan. Ini adalah sikap berani yang menggemakan gerakan revolusioner era Perang Dingin, yang kini muncul kembali di tengah meningkatnya ketegangan.
Narasi mobilisasi semacam ini biasanya menandakan memburuknya hubungan diplomatik dan meningkatnya tekanan internal. Apakah ini merupakan persiapan militer konkret atau lebih merupakan isyarat simbolis untuk menggalang dukungan domestik masih belum jelas. Yang pasti: retorika saja sudah menambah lapisan ketidakpastian pada lanskap regional yang sudah bergejolak.
Bagi pasar yang sensitif terhadap risiko geopolitik—terutama ekonomi berkembang dan aset alternatif—perkembangan seperti ini patut mendapat perhatian. Pergeseran kebijakan mendadak di negara kaya sumber daya dapat berdampak pada rantai pasokan global dan sentimen investor.