Akhir-akhir ini saya berpikir, kenapa selalu ada orang yang ingin men-tokenisasi segalanya? Emas sudah digunakan ribuan tahun, sekarang mau di-onchain-kan. Bagaimana dengan Bitcoin? Sejak awal, ia memang sudah digital, global, dan terdesentralisasi—memang seharusnya begitu adanya.
Sebenarnya ini dua jalan yang sangat berbeda. Yang satu adalah aset tradisional yang mencari “baju baru”, yang lain adalah memang lahir untuk onchain. Yang pertama butuh perantara tepercaya sebagai penjamin, yang kedua mengandalkan kode dan konsensus.
Saat pasar sedang panas seperti sekarang, semua orang mencari peluang untuk masuk, baik lewat token yang melacak logam mulia maupun aset kripto utama. Tapi pertanyaannya, ketika “air surut”, siapa yang punya fondasi paling kuat? Siapa pesertanya yang paling tulus?
Ini bukan cuma soal memilih aset, tapi juga semacam pemungutan suara atas esensi Web3. Memahami apa yang benar-benar diinginkan jauh lebih baik daripada sekadar ikut-ikutan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
JustHereForMemes
· 12-09 07:19
Bitcoin adalah yang utama
Lihat AsliBalas0
GasFeeTherapist
· 12-09 07:13
Hanya rantai yang tumbuh dari rantai yang benar-benar panjang
Lihat AsliBalas0
LiquidationKing
· 12-09 07:07
Kode lebih berharga daripada emas
Lihat AsliBalas0
tx_pending_forever
· 12-09 07:06
Sumber kepercayaan adalah yang paling penting
Lihat AsliBalas0
BlockchainWorker
· 12-09 06:59
Konsensus lebih unggul daripada dukungan kepercayaan
#比特币对比代币化黄金 Cerita BTC belum selesai
Akhir-akhir ini saya berpikir, kenapa selalu ada orang yang ingin men-tokenisasi segalanya? Emas sudah digunakan ribuan tahun, sekarang mau di-onchain-kan. Bagaimana dengan Bitcoin? Sejak awal, ia memang sudah digital, global, dan terdesentralisasi—memang seharusnya begitu adanya.
Sebenarnya ini dua jalan yang sangat berbeda. Yang satu adalah aset tradisional yang mencari “baju baru”, yang lain adalah memang lahir untuk onchain. Yang pertama butuh perantara tepercaya sebagai penjamin, yang kedua mengandalkan kode dan konsensus.
Saat pasar sedang panas seperti sekarang, semua orang mencari peluang untuk masuk, baik lewat token yang melacak logam mulia maupun aset kripto utama. Tapi pertanyaannya, ketika “air surut”, siapa yang punya fondasi paling kuat? Siapa pesertanya yang paling tulus?
Ini bukan cuma soal memilih aset, tapi juga semacam pemungutan suara atas esensi Web3. Memahami apa yang benar-benar diinginkan jauh lebih baik daripada sekadar ikut-ikutan.