Saya menelusuri data historis dan menemukan fenomena yang cukup menarik—setiap kali pemegang jangka panjang mulai melakukan aksi jual "menyerah", harga $BTC biasanya berada di posisi yang relatif tinggi. Pola ini sangat jelas di beberapa siklus sebelumnya: pemain lama melepas aset, lalu stok di bursa ikut naik, yang menandakan ada dana nyata yang diamankan.
Namun, di siklus kali ini, polanya berubah. Memang benar pemegang jangka panjang sedang mengurangi kepemilikan, tapi anehnya stok di bursa justru menurun? Apa artinya ini? Mungkin pelaku utama tekanan jual sebenarnya bukan para whale penimbun aset, melainkan stok milik bursa sendiri yang sedang terkuras.
Coba pikir dari sudut lain: mungkinkah para pemain lama sebenarnya masih menahan aset, justru karena tekanan jual berkurang, bursa terpaksa menggunakan cadangan sendiri demi menjaga likuiditas? Kalau memang begitu, logika lama "pemegang jangka panjang jualan = sinyal puncak" mungkin perlu dipertimbangkan ulang.
Sekarang, ada dua kemungkinan di depan mata: Pertama, indikator ini benar-benar sudah tidak berlaku, pengalaman historis tidak bisa dipakai lagi; Kedua, skenarionya sebenarnya sama persis seperti tahun 2021.
Kalau lihat ke belakang, setelah crash 312 di tahun 2021, pasar juga lesu selama beberapa bulan, baru mulai bangkit lagi di bulan Juli. Kalau sekarang jalannya sama, mungkin memang butuh sedikit kesabaran? Data sudah jelas, bagaimana menafsirkannya kembali ke masing-masing orang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
StablecoinEnjoyer
· 12jam yang lalu
Tunggu, stok di bursa menurun sebaliknya? Logikanya agak aneh, rasanya para pemain besar sejati sama sekali tidak takut
Lihat AsliBalas0
SwapWhisperer
· 12-09 09:51
Stok bursa turun? Ini tidak beres, dari mana datangnya tekanan jual? Rasanya datanya menipu kita.
Lihat AsliBalas0
HashBard
· 12-09 09:36
Jujur aja, paradoks inventaris bursa ini sebenarnya cukup menarik... kalau para pemain lama benar-benar belum menyerah, berarti kita cuma nonton platform-platform nguras diri sendiri demi menjaga harga tetap tinggi? Itu bener-bener aura struktur pasar yang distopia banget sih.
Lihat AsliBalas0
DAOdreamer
· 12-09 09:36
Tunggu, stok di bursa malah turun? Logikanya agak membingungkan ya... Pemain lama tidak menjual malah bursa yang melepas aset, ini berarti apa, ritel yang jadi penampung?
Saya menelusuri data historis dan menemukan fenomena yang cukup menarik—setiap kali pemegang jangka panjang mulai melakukan aksi jual "menyerah", harga $BTC biasanya berada di posisi yang relatif tinggi. Pola ini sangat jelas di beberapa siklus sebelumnya: pemain lama melepas aset, lalu stok di bursa ikut naik, yang menandakan ada dana nyata yang diamankan.
Namun, di siklus kali ini, polanya berubah. Memang benar pemegang jangka panjang sedang mengurangi kepemilikan, tapi anehnya stok di bursa justru menurun? Apa artinya ini? Mungkin pelaku utama tekanan jual sebenarnya bukan para whale penimbun aset, melainkan stok milik bursa sendiri yang sedang terkuras.
Coba pikir dari sudut lain: mungkinkah para pemain lama sebenarnya masih menahan aset, justru karena tekanan jual berkurang, bursa terpaksa menggunakan cadangan sendiri demi menjaga likuiditas? Kalau memang begitu, logika lama "pemegang jangka panjang jualan = sinyal puncak" mungkin perlu dipertimbangkan ulang.
Sekarang, ada dua kemungkinan di depan mata:
Pertama, indikator ini benar-benar sudah tidak berlaku, pengalaman historis tidak bisa dipakai lagi;
Kedua, skenarionya sebenarnya sama persis seperti tahun 2021.
Kalau lihat ke belakang, setelah crash 312 di tahun 2021, pasar juga lesu selama beberapa bulan, baru mulai bangkit lagi di bulan Juli. Kalau sekarang jalannya sama, mungkin memang butuh sedikit kesabaran? Data sudah jelas, bagaimana menafsirkannya kembali ke masing-masing orang.