Kontrak itu, jelas-jelas sepuluh orang main sembilan rugi, kenapa masih ada yang nekat masuk?

Intinya—siapa sih yang nggak mau bangkit? Siapa yang nggak pernah bermimpi kaya mendadak?

Saya 30 tahun, orang Hunan. Tahun 2018 bawa 200 ribu masuk dunia ini, sekarang? Hidup udah nggak perlu lagi mantengin saldo rekening tiap hari. Nggak ada yang nuntun, nggak ada info dalam, cuma setelah jatuh berkali-kali, akhirnya nemu cara bodoh sendiri.

Margin call? Udah pernah. Akun nol? Juga bukan hal baru. Tapi tiap kali bangkit, pikiran jadi makin jernih. Delapan tahun berlalu, saya simpulkan enam aturan bertahan hidup. Paham satu, bisa hemat 100 ribu biaya belajar; beneran kuasai tiga? Sembilan dari sepuluh jebakan bisa kamu hindari.

**Aturan pertama: Jangan kejar harga yang lagi naik gila-gilaan**
Kalau harga tiba-tiba melonjak, bukan berarti bakal terbang beneran. Naiknya terlalu cepat, volume nggak ngikut? Itu cuma sandiwara. Saya tunggu sampai pasar tenang, ikut gelombang kedua, nggak ikut-ikutan.

**Aturan kedua: Jangan buru-buru beli pas anjlok**
Rebound kecil setelah flash crash, 99% jebakan. Bottom beneran bukan yang langsung naik lagi, tapi yang terbentuk pelan-pelan. Saat pasar sepi, dana besar baru pelan-pelan masuk.

**Aturan ketiga: Harga tinggi tapi volume besar, jangan panik; justru kalau volume kecil harus waspada**
Volume besar artinya masih ada pertempuran, volume kecil artinya bandar sudah cabut. Sideways plus volume mengecil? Sinyal bahaya.

**Aturan keempat: Volume besar di bawah jangan gegabah**
Start beneran itu “volume naik terus + harga nggak tembus support waktu koreksi”, start palsu itu “volume gede sehari + besoknya langsung mati”. Saya lebih baik ketinggalan awal, daripada jadi yang terakhir pegang.

**Aturan kelima: Lihat volume lebih penting daripada lihat candlestick**
Candlestick cuma nunjukin emosi, volume yang kasih kebenaran. Volume sebab, harga akibat. Main sesuai volume, lawan volume sama aja cari mati.

**Aturan keenam: Level tertinggi itu 'kosong'**
Nggak serakah, baru bisa take profit; nggak takut, baru berani masuk; nggak ngotot, baru bisa tunggu di luar. Market kelihatan rumit, padahal cuma cermin mental kamu.

Delapan tahun trading, saya lihat banyak orang pintar margin call, juga lihat “orang biasa” yang selamat karena main sabar. Pasar nggak pernah kasih hadiah buat yang paling emosional, cuma buat yang paling tenang.

Nggak jual mimpi, nggak kasih sinyal beli. Bicara logika, ritme, dan cara bertahan di tengah volatilitas. Kalau kamu juga mau tahu cara bedain “naik beneran” dan “rebound palsu”, banyakin observasi, banyakin mikir, kurangi aksi.