Indonesia meningkatkan tekanan terhadap influencer keuangan setelah gelombang bencana investasi P2P. Regulator memfokuskan perhatian pada finfluencer yang mempromosikan platform yang meragukan yang meninggalkan investor sehari-hari memikul kerugian. Langkah ini menandai pergeseran yang lebih luas—pihak berwenang tidak hanya menyasar platform, tetapi juga suara yang mempromosikan mereka secara berlebihan. Bisa menjadi preseden bagi bagaimana negara lain menangani persimpangan yang kabur antara kekuatan media sosial dan nasihat keuangan. Waktu yang menarik bagi siapa saja yang memonetisasi konten keuangan di Asia Tenggara.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidationOracle
· 12-14 06:35
ngl kali ini finfluencers benar-benar harus cemas... sekaligus merampas keuntungan dan harus mengaku bersalah
Lihat AsliBalas0
MissedAirdropAgain
· 12-13 04:20
Sudah saatnya untuk mengatur ini, para influencer investasi yang menjual produk dan meraup keuntungan sendiri, sekarang sedang sial dan pantas mendapatkannya
Lihat AsliBalas0
MEVictim
· 12-11 11:14
Sudah seharusnya dikelola, mereka yang menggabungkan penjualan dengan pengelolaan keuangan benar-benar tidak beretika
Lihat AsliBalas0
TaxEvader
· 12-11 11:14
Sudah seharusnya dikendalikan, berapa banyak investor kecil yang dirugikan oleh orang-orang yang menyebarkan berita palsu ini
Lihat AsliBalas0
RugpullSurvivor
· 12-11 11:12
Sudah saatnya mengatur akun pengelola keuangan yang mempromosikan produk, berapa banyak investor ritel yang dirugikan.
Lihat AsliBalas0
GasFeeSobber
· 12-11 11:11
Akhirnya ada yang mengontrol mereka yang menjual barang, seharusnya sudah bertindak sejak lama
Indonesia meningkatkan tekanan terhadap influencer keuangan setelah gelombang bencana investasi P2P. Regulator memfokuskan perhatian pada finfluencer yang mempromosikan platform yang meragukan yang meninggalkan investor sehari-hari memikul kerugian. Langkah ini menandai pergeseran yang lebih luas—pihak berwenang tidak hanya menyasar platform, tetapi juga suara yang mempromosikan mereka secara berlebihan. Bisa menjadi preseden bagi bagaimana negara lain menangani persimpangan yang kabur antara kekuatan media sosial dan nasihat keuangan. Waktu yang menarik bagi siapa saja yang memonetisasi konten keuangan di Asia Tenggara.