Penulis: Ouyang Xiaohong
4000 dolar! Emas yang berteriak dalam diam, bukan hanya kecemasan terhadap risiko, tetapi juga merupakan respons naluriah terhadap arus bawah yang mengguncang tatanan mata uang global.
Pada pagi hari 7 Oktober 2025, kontrak utama komoditas emas di New York melonjak secara langka, mencapai tertinggi 4000 dolar per ons, mencetak rekor sejarah baru; kenaikan tahun ini melebihi 50%. Lonjakan emas ini bukan disebabkan oleh konflik geopolitik atau ekspektasi inflasi, melainkan dalam konteks di mana Federal Reserve mulai memangkas suku bunga lagi dan indeks dolar melemah secara signifikan, termasuk bank sentral di berbagai negara yang terus meningkatkan cadangan emas, serta sektor swasta yang aktif mengalokasikan aset emas, semuanya mendorong emas untuk keluar dari pergerakan pasar yang independen. Pasar modal dengan nama emas, memberikan suara "referendum diam" terhadap kredibilitas dolar.
Momen bersejarah ini terjadi bersamaan dengan pemerintah AS yang kembali terjebak dalam "penutupan teknis" karena kebuntuan anggaran, dengan prospek ekonomi global yang bergejolak, menyatukan preferensi risiko pasar dan naluri perlindungan.
Setelah Federal Reserve menurunkan suku bunga,